Sunday, November 15, 2009

Peningkatan Koperasi Di Dumai

Peningkatan koperasi berarti, peningkatan kontribusinya terhadap ekonomi Indonesia. Berikut pembahasan tentang koperasi di kota Dumai.
Koperasi di kota Dumai menunjukan peningkatan yang cukup menggembirakan. Pada tahun 2007 jumlah koperasi mencapai 365 unit, meningkat sebesar 1 persen dari tahun 2006 yang jumlahnya 359. Itu berarti, jumlah masyarakat yang tertarik untuk mendirikan koperasi meningkat. Peningkatan minat masyarakat terhadap koperasi berarti, adanya harapan yang lebih baik dengan berkoperasi. Harapan ini tentunya pada keuntungan financial yang mampu diperoleh.
Peningkatan koperasi bukan hanya dilihat dari jumlah koperasinya tetapi dari peningkatan jumlah anggotanya. Pada tahun 2006, jumlah anggota koperasi di kota Dumai sebesar 21821 orang. Sedang pada tahun 2007 sebesar 21945, atau meningkat sebesar 0,56%. Peningkatan ini terus mengalami perkembangan positif hingga tahun 2009. bahkan pada tahun 2007 jumlah modal Rp. 17,9 M meningkat sebesar 69%dari sebelumnya pada tahun 2006 sebesar Rp. 10,5 M. Sisa Hasil Usaha (SHU) pun meningkat sebesar 2,39% dari sebelumnya Rp. 4,1 M meningkat menjadi Rp. 4,2 M. Seperti yang dikutip dari Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop dan UKM) Kota Dumai H Said Darlan Bakri, Senin (14/9). Jadi setiap anggota pada tahun 2006 mendapat keuntungan tiap tahunya sebesar Rp.190.000. Sedang pada tahun 2007 sebesar Rp. 200.000.
Menurut Darlan, hal ini terjadi selain atas kerjasama masyarakat, juga atas kerja keras pemerintah kota yang terus berusaha meningkatkan koperasi yang sering disebut sebagai soko guru perekonomian bangsa Indonesia ini. PemKo berusaha agar koperasi dan UMKM di Dumai menjadi lebih tangguh dan mandiri. Hal ini dilakukan dengan upaya menfasilitasi koperasi dan UMKM agar memiliki akses terhadap permodalan dan pasar serta kemitraan. Bahkan modal sebesar Rp. 25 M telah disalurkan melalui kredit non program dan program. Dana tersebut disebutkan Darlan berasal dari pemerintah dan PKLB BUMN. Ini berarti jika pinjaman tersebut diluncurkan pada tahun 2007, tiap koperasi mendapat pinjaman sebesar Rp. 6,9 Juta. Pinjaman ini cukup besar untuk sebuah koperasi berskala kecil.
Tetapi, walau jumlah koperasi meningkat, diikuti dengan peningkatan jumlah aggota, modal dan SHU dari tahu 20006 sampai tahun 2007, namun jumlah SHU tersebut masih amat sangat rendah.Jika kita hitung kembali, untuk tiap bulanya, pada tahun 2006 setiap anggota koperasi hanya mendapat keuntungan sebesar Rp.16.000! Hal ini masih sangat jauh apalagi jika dibandingkan gaji seorang karyawan. Kita berharap, semoga koperasi tidak hanya meningkat dalam hal kuantitas anggotanya, tetapi juga laba yang didapat. Sehingga kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan. Dan akhirnya mampu meningkatkan perekonomian bangsa.

Daftar Pustaka :http://www.riaumandiri.net/rmn/index.php?option=com_content&view=article&id=420%3Arp25-miliar-untuk-dorong-pertumbuhan-koperasi&catid=50%3Adumai&Itemid=55&lang=en
http://www.ekonomirakyat.org/resensi_buku.php

No comments:

Post a Comment

i'd like you to comment my posting here