Friday, May 14, 2010

GAYA HARAJUKU

Di Indonesia, Harajuku tidaklah asing lagi. Gaya rambut gondrong disasak dengan beberapa bagian ditegakkan, diwarnai, akan terlihat keren, berani, dan stylies. Bahkan mungkin aneh bagio sebagian besar orang. Banyak anak-anak muda Indonesia yang memilih gaya rambut seperti ini. Ditambah cara berpakaian yang memiliki banyak sentuhan rumit. Tapi apakah Harajuku itu sebatas gaya rambut seperti itu atau juga meliputi model pakaian dan aksessoris yang digunakan?

SEJARAH GAYA HARAJUKUPada zaman Edo, daerah yang disebut HARAJUKU ini, merupakan tempat orang-orang singgah dan beristirahat bagi orang yang bepergian melaui rute jalan utama jalan KAMAKURA. Disinilah dulu para Ninja dari IGA mendirikan markas untuk melindungi kota EDO karena letaknya yang strategis.
Harajuku pada awalnya adalah sebutan orang (bukan sebutan resmi) untuk daerah kawasan sekitar stasiun JR HARAJUK, di distrik SHIBUYA, TOKYO. Di tempat ini, terkenal dengan tempat nongkrongnya anak-anak muda Jepang. Biasanya, tempat yang mereka kunjungi adalah Kuil Meiji, Taman Yoyogi, Departtemen Store Lofaret, Gimnasium Nasional Yoyogi dan Takeshita-Dori (Tepat perbelanjaan jalan Takeshita). Dari tahun 1980, di HARAJUKU adalqah tempat berkembangnya subkiltur Takenoko-zoku. Sampai saat ini, daerah ini, masih dapat kita temui anak-anak muda yang bergaya aneh. Karena itulah, gaya HARAJUKU yang aneh ini disebut HARAJUKU.

MACAM-MACAM HARAJUKU STYLE
Gothic Lolita, ini adalah gaya klasik harajuku. Cirinya adalah mengenakan busana campuran antara gothic, feminime, dan elegant. Penampilan gaya Gothic Lolita ini mirip dengan boneka Victoria.
Visual Kei, ini adalah ciri dari japanese rock (fashion ala punk, gothic, sampai heavy metal) dengan model rambut eksentrik, dan dipadu dengan berbagai aksesoris, make up, dan tindik (konsultasi dengan orang tua anda mengenai tindik).
Cosplay, ini adalah gaya busana yang terinspirasi dari tokoh game, tokoh anime, atau tokoh kartun favorit anda.
Decora style, yaitu style dengan perpaduan warna yang ngejreng, flamboyant, dengan berbagai pernik aksesoris dari kepala sampai ujung kaki. Bahkan saking banyaknya aksesoris yang dipakai, setiap saat bergerak, semua aksesoris tersebut akan berbunyi secara bersamaan.
Kawaii, artinya adalah cute, ini merupakan gaya anak-anak yang riang atau ceria. Anda bisa mengambil inspirasi dari tokoh anime, mainan, warna-warna pastel dan sebagainya.
Ganguro, cirinya adalah fashion dengan warna-warna cerah, rok mini, gelang, kalung, lipstick dengan waran putih, eye shadow, dan rambut yang di bleaching dengan warna abu, silver, atau orange.
Wamono, yaitu gaya memadukan antara busana barat dengan gaya tradisional jepang.

SUMBER REFERENSI :
http://the-yakuza.blogspot.com/2009/02/harajuku-adalah-sebutan-populer-untuk.html
http://divadivo.net/tag/harajuku-style/

KUALITAS TULISAN DAN PERENCANAAN PENULISAN

Waktu SMP, saya dikenalkan dengan “Kerangka Karangan”. Dimana kita melakukan penyusunan-penyusunan bahasan terlebih dahulu terhadap tulisan yang nantinya akan kita tulis. Ini seperti halnya orang yang sedang merencanakan sesuatu. Mungkin berwisata. Tentu kita akan melakukan planning dengan melakukan sususan kunjungan-kunjungan pada tempat wisata tersebut. Dengan begitu, kita dapat mengunjungi seluruh tempat yang kita igninkan dengan waktu yang telah kita sesuaikan. Wisata akan berjalan lebih menyenangkan, tertata dan terjadwal dengan rapi. Begitu pula dengan sebuah perencanaan penulisan. Hasil tulisan kita akan lebih tersusun rapi, fokus dan mengenai sasaranya. Pembaca akan lebih mudah memahami tulisan kita. Namun, seberapa jauh kualitas tulisan dipengaruhi oleh perencanaan penulisan?

Sebelumnya, apa itu “Tulisan Berkualitas”? Menurut saya, tulisan berkualitas dilihat pada dua segi. Pertama Kontent (isi) dan yang kedua adalah Penulisan tulisan itu sendiri. Pertama dari kontentnya. Tulisan yang berkualitas adalah tulisan yang bermanfaat bagi pembacanya. Yang kedua adalah dari segi penulisan tulisan itu. Dimana tulisan itu mudah dipahami dan menyenangkan untuk dibaca oleh pembacanya. Segi yang kedua inilah yang membutuhkan perencanaan penulisan. Tetapi sebetulnya tidak hanya perencanaan penulisan yang memengaruhi kualitas dari hasil tulisan yang akan kita buat. Karena tulisan merupakan permainan bahasa, maka kemampuan si penulis untuk mengungkapkan bahasan yang dia tulis adalah lebih besar. Jika si penulis memiliki kemampuan berbahasa dan bertutur dengan baik, maka tulisan yang akan dihasilkan juga baik. Perencanaan penulisan hanyalah merupakan cara untuk membantu kita menulis dengan hasil lebih baik. Namun, untuk sebuah penulisan tulisan yang bersifat formal, akan lebih mudah jika kita mengacu pada perencanaan penulisan ini.

Perencanaan penulisan, biasanya terdiri dari urutan sebagai berikut :
1. Pemilihan Topik bahasan
2. Pembatasan Topik
3. Penetapan maksud Tulisan yang akan kita buat
4. Perumusan tesis
5. Membuat kerangka karangan
Bagi seorang pemula maupun yang akan menulis karya tulis ilmiah, akan sangat bermanfaat. Bagi seorang pemula, biasanya mereka akan kebingungan jika akan memulai tulisan mereka. Dengan adanya perencanaan penulisan, mamandu mereka untuk berpikir berurutan tentang tulisan mereka. Pemilihan topik tentu merupakan hal paling dasar.

Mengenai apa yang akan kita tulis nantinya. Selanjutnya pembatasan topik, dimana kita akan menetapkan sebuah garis kotak diantara seluruh wilayah bahasan pada satu titik bahasan hingga membatasi bahasan tulisan kita hanya pada bagian yang kita fokuskan. Dan seterusnya. Sehingga Topik, bahasan, tujuan penulisan, dan urutan penulisanya terpadu dengan baik, saling berkaitan dan menjadikan sebuah tulisan mencapai sasaranya. Seorang penulis pemulapun akan lebih mudah mengarahkan tulisanya.

Perencanaan penulisan akan sangat membantu kita dalam menulis sebuah tulisan berkualitas. Apalagi bagi seorang pemula. Tapi mungkin sebagian besar dari kita akan lebih senang menulis secara otomatis tanpa perencanaan. Dan yang terpenting dari semuanya adalah kemampuan kita dalam menyusun kata-kata.